Selasa, 06 November 2012

Cerita wayang Ramayana : Sintha Kandhusta

Pegat, apisah, Rama lan Shinta, kidang kencana tanggap ing sasmita, hangendering cancut mlajeng lumebeng wana, saya hanengah, saya tebih, denira apepisahan kalawan garwa mayangsari.
Ngancik telenging wana, peteng ndhedhet lelimengan, ical lacaking kidang, sapandurat kumlebet katingal kidang kencana haleledhang, Rama sigra hangembat gendhewa, menthang langkap, wastra lumepas, hangener dening kidang, tumancep warayang mring hangganing kidang sangsam kencana, gumlundhung pejah kasulayah, eloking kahanan, sareng gumalundhunging kidang kapiyarsa swara dumeling, Marica hangemba-emba suwaranipun Rama, jelih-jelih asesambat mring arinta Laksmana.
Sinta lan Laksmana ingkang hanganti dhatenging ingkang raka Rama dinandak hamiyarsa suwara nyaring asesambat tiwasing dhiri. Kusumaning ayu Sinta sajroning wardaya, hanyipta lamun swara ingkang kapiyarsa punika, tuhu swaranipun raka Rama, mila tarataban manahira, sigra dhawuh mring ari Laksmana, supaya enggal lumawat mring Rama, aweh pitulungan, Laksmana ingkang wicaksana tansah sung pemut, bilih swara punika sanes suwarnipun Rama.

Saiki, Rama sadar menawa dheweke wis ketipu. Dheweke gage-gage bali ing panggon Sinta ngenteni. Ing dalan dheweke papasan karo Laksmana, banjur dheweke bali bebarengan.   Endah kagete Rama lan Laksmana menawa Sinta wis kasil dicolong Prabu Dasamuka.
Manuk Jatayu mbudidaya ngalang-ngalangi malah tekaning pati kaperjaya dening gegamane Rahwana, lan Sinta bisa digawa menyang Ngalengka. Sadurunge mati Jatayu isih bisa ngabari Rama lan Laksmana tumrap kaanane Sinta. Amarga gugur njalanake darmane, Rama lan Laksmana nyuwun marang Sang Kuasa supaya gugure Jatayu  bisa sempurna.  Awit saka panyuwune Rama lan Laksmana, Jatayu bisa gugur secara moksa. Awake melu ilang lunga ing Suarga.
Ing perjalanan menyang Ngalengka, Rama lan Laksmana ketemu karo Anoman kethek putih putrane Bathara Guru. Anoman didhawuhi ngabdi karo Rama.
Nalika, ing tengahing alas, padha mireng suara tangis. Sawise diceraki, swara iku saka kethek ingkang kejepit ing silangan wit gedhe Rama banjur nulungi kethek iku saka jepitan. Kethek iku ngaku menawa dheweke iku Raja ing Guwakiskendha, sing jenenge Sugriwa. Kakange sing jenenge Subali mbrontak karo Guwakiskendha, banjur dheweke di siksa lan dijepit ing silangan wit. Lajeng kanggo ngrebutke Guwakiskendha,  Sugriwa padu karo Subali, Rama nglepaske wastra pusaka Gumawijaya. Dening Resi Subali nduweni Aji Pancasona, dheweke tetep kalah. Kanthi dibantu Rama, Sugriwa bisa dadi  Raja maneh ing Guwakiskendha.
Kanggo bales budi, Sugriwa ngerahke wadyabalane kanggo mbantu Rama ngrebut Sinta saka Prabu Dasamuka. Anoman didhawuhi Rama supaya nggoleki Sinta menehake ali-aline Rama lan mangerteni kekuatanne Kerajaan Ngalengka. Nalika arep bali Anoman dicekel wadya bala Ngalengka. Anoman arep diobong nanging banjur mabur nggawa geni kanggo  ngobong kraton Ngalengka, kajaba taman Argasoka, panggon Sinta didhelikake.
Akhire, kedadean perang gedhe  Pancawati mungsuh karo Nglengka.
Wadya balane Ngalengka  wujud buta-buta lan wadya balane Rama dibiyantu kethek-kethek balane Sugriwa, Senapati  Nglengka akeh sing tiwas. Pancawati menang. Sawise perang Rama lan   Shinta bali menyang Ayodya, Nanging Sinta susah ora enggal ketampa dening Rama, amarga dianggep wis ora perawan maneh. Sinta reresik awak saka geni lan banjur ditampa. Pratelane Rama, sesucen iku kudu ditindakake kanggo ngilangi pandakwa ala tumrap garwane.

sumber:
http://boniephoel.wordpress.com/2010/04/26/cerita-wayang-ramayana-sintha-kandhusta/

Kamis, 11 Oktober 2012

KRITIK


Pengertian kritik:
Kritik sastra merupakan penilaian baik dan buruk terhadap karya sastra. Kritik sastra mirip resensi. Akan tetapi, kritik sastra lebih ilmiah dari pada resensi. Kritik sastra dapat menilai isi, bentuk, atau peristiwa yang terdapat dalam sastra. Kritik sastra dapat mengkritik cerpen, novel, roman, drama, atau puisi. Kritik sastra di bagi menjadi kritik sasta ilmiah dan kritik sastra non ilmiah.
Kritik adalah tanggapan, kadang kadang di sertai uraian dan perbincangan baik dan buruk terhadap suatu hasil karya, pendapatdan sebagainya.

Menyampaikan kritik yang baik:
1. Kritik disampaikan secara obyektif. Artinya kritik tidak memandang subyektif (orang yang akan dikritik), siapapun orangnya walaupun itu presiden sekalipun layaknya juga dikritik ketika ia melakukan kesalahan. Pun juga kritik yang obyektif adalah kritik yang sesuai dengan realitas yang terjadi, akan menjadi kritik yang tidak obyektif apabila kritik itu tidak sesuai dengan realitas.
2. Kritik disertai pendasaran dan tidak disampaikan secara emosional. Maksudnya dalam menyampaikan kritik disertai alasan-alasan yang jelas mengenai kesalahan-kesalahan yang dilakukan orang yang dikritik. Kalaupun kritik itu adalah sebuah penilaian juga diberikan argumen yang benar.
3. Kritik seharusnya disertai pula dengan solusi atau saran dan disampaikan dengan bahasa atau tutur kata yang baik sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain.
Jenis-Jenis Kritik
a. Kritik sastra intrinsik, yaitu menganalisis karya sastra berdasarkan unsur intrinsiknya, sehingga akan diketahui kelemahan dan kelebihan yang ada dalam karya sastra
b. Kritik sastra ekstrinsik, yaitu menganalisis dengan cara menghubungkan karya sastra dengan penulisnya, pembacanya , atau masyarakatnya. Disamping itu juga melibatkan faktor ekstinsik lain seperti sejarah, psikologi, relegius, pendidikan dan sebagainya
c. Kritik deduktif , yaitu menganalisis dengan cara berpegang teguh pada sebuah ukuran yang dipercayainya dan dipergunakan secara konsekuen
d. Kritik Induktif, yaitu menganalisis dengan cara melepaskan semua hukum atau aturan yang berlaku
e. Kritik impresionik, yaiti menganalisis hasil karya berdasarkan kesan pribadi secara subyektif terhadap karya sastra
f. Kritik penghakiman , yaitu menganalisis dengan cara berpegang teguh pada ukuran atau aturan tertentu untuk menentukan apakah sebuah karya sastra baik atau buruk
g. Kritik teknis, yaitu kritik yang dilakukan untuk tujuan tertentu saja

Pengertian Kritik Sastra Menurut Para Ahli
Kritik Sastra adalah analisis untuk menilai suatu karya sastra. Tujuan kritik sebenarnya bukan menunjukkan keunggulan, kelemahan, benar/salah sebuah karya sastra dipandang dari sudut tertentu, tetapi tujuan akhirnya mendorong sastrawan untuk mencapai penciptaan sastra setinggi mungkin dan mendorong pembaca untuk mengapresiasi karya sastra secara lebih baik. (http://www.fb.co.id/blogs/3235/296/pengertian-kritik-sastra)
Aspek yang dikritik:
1.    Kebenaran (fakta) isi suatu informasi
2.    Penggunaan bahasa
3.    Cara penyajian atau struktur

Fakta adalah: hal yang merupakan kenyataan sesuatu yang benar-benar ada, terjadi dan ada buktinya.




Contoh Soal Bab 3 Kritik
  1. Untuk memberikan kritik atau dukungan terhadap pendapat orang lain, kita memerlukan bukti atau fakta-fakta yang tepat agar…….
    1. gagasan (opini) kita dapat meyakinkan orang lain
    2. gagasan (opini) kita dapat dipuji orang lain
    3. gagasan (opini) kita dapat berpengaruh baik
    4. gagasan (opini) kita tidak dapat diganggu gugat
    5. gagasan (opini) kita dapat didengarkan dengan baik

2.    Pemerintah akan menunggu turunnya harga minyak mentah dunia sampai Maret 2009. Keputusan menunggu ini dilakukan sebelum memutuskan harga premium dan solar yang dilepas sesuai harga pasar. Jika harga minyak pada saatnya tetap rendah, pemerintah segera melepas harga premium dan solar.
Kritikan terhadap isi paragraf tersebut adalah ...
a. Pemerintah hendaknya menunggu bulan Maret.
b. Pemerintah hendaknya segera melepas harga.
c. Pemerintah hendaknya tidak melepas premium dan solar.
d. Pemerintah hendaknya tidak terlalu lama dalam mengambil keputusan.

3.      “One Two Three..Three in One!”
macam aba-aba, “ one two three” atau satu dua tiga. Tiba-tiba pada selasa (23/12), Gubernur Sutiyoso melakukan memberlakukan “3 in I” plus. Artinya, memberlakukan perluasan kawasan pembatasan penumpang  (KPP) atau three in one plus yang pagi-sore. Padahal, three in one sebelumnya pun dinilai tidak efektif. Entah terpengaruh teduh dan tenangnya hari libur Natal, banyak warga menyambut pengumuman ini tenang-tenang saja.
(Kompas, 27 Desember 2003)
    Pernyataan kritik disertai alasan sesuai isi paragraf di atas adalah……
    a.    Saya kurang sependapat dengan kebijaksanaan Pemprov DKI yang memberlakukan three in one plus  karena sebelumnya pun tidak efektif. 
    b.    Pemberlakuan itu salah  karena kemacetan terjadi di semua ruas jalan di Jakarta.
    c.    Pemberlakuan three in one plus kurang mendapat sambutan dari masyarakat.
    d.    Saya sangat tidak sependapat dengan kebijakan pemerintah DKI yang buru-buru meluncurkan sistem busway karena prasarananya belum dibangun.
    e.    Menurut saya, Pemprov DKI terburu-buru, padahal sarananya belum dibangun.
4.   Banyak warga desa yang menjual tanahnya kepada oknum pejabat Pemda dengan   harga rendah, bahkan sampai Rp.15.000,00 per meter persegi. Padahal, tanah tersebut mempunyai nilai strategis  bila jembatan lalu lintas pulau itu sudah dibangun. Tanah yang bernilai  pasar Rp. 200.000,00 per meter persegi itu dijual pemiliknya demi kepentingan proyek pemerintah.

Tanggapan yang sesuai dengan isi paragraf di atas adalah…
    a.    Hal itu tidak perlu dipermasalahkan karena harga tanah disana sebelum ada proyek memang hanya Rp.15.000,00
    b.    Pemeritah hendaknya memberi perlindungan dan penerangan kepada warga sekitar lokasi agar tidak tertipu.
    c.    Rakyat memang masih penakut, begitu mudahnya oknum itu menekan mereka demi kepentingan sendiri.
    d.    Rakyat memang masih bodoh, begitu mudahnya mereka ditipu oknum yang tidak bertanggung jawab.
    e.    Itulah akibatnya bila kita bodoh dan penakut. Pada saat orang lain memperoleh keuntungan, kita mudah saja ditakut-takuti dan ditipu orang yang tidak bertanggung jawab.

5.     Sebanyak 15 orang tewas dalam bencana tanah longsor dan banjir di Kecamatan Purworejo dan Kecamatan Bagelan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, sekitar 53 km dari Kota Yogyakarta. Longsor yang terjadi hari Kamis (29/1) malam sekitar pukul 22.00 itu juga menghabiskan sedikitnya 10 rumah dan 3 mobil. Dengan kejadian ini, banyak kelompok LSM mengecam pihak tertentu yang melakukan penebangan hutan secara liar.
(Kompas, 30 Januari, 2004)


pernyataan kritikan atas bencana tersebut yang disertai alasan logis terdapat pada kalimat……..
    a.    Saya sangat sependapat dengan kecaman LSM.
    b.    Saya kurang sependapat dengan kecaman LSM yang tidak memberi solusi.
    c.    Pelaku penebangan hutan secara liar harus dikenai sanksi karena merusak lingkungan yang menyebabkan bencana longsor.
    d.    LSM pekerjaannya hanya dapat mengecam setelah bencana terjadi.
    e.    Pelaku penebangan hutan secara liar harus diberi sanksi dengan tegas.
6.    Perhatikan puisi di bawah ini!
Selamat Tinggal
Aku bekerja
Bukan buat berpesta

Ini muka penuh luka
-dalam hatiku?-
Apa hanya angin lalu?

Lagu lain pula
Menggelepar tengah malam buta
Karya: Chairi Anwar
Sumber: Kerikil tajam dari Yanng Terampas dan Yang Putus, Dian Rakyat, Jakarta,2006

Kalimat kritik yang sesuai untuk puisi di atas adalah…
a.    Puisi “Selamat Tinggal” sangat istimewa karena memuat kalimat tannya yang jarang di gunakan oleh penyair lain.
b.    Puisi-puisi yang dibuat Chairi Anwar menggunakan kata-kata yang sederhana sehingga kurang menunjukan keindahan
c.    Diksi yang di gunakan dalam puisi “Selamat Tinggal” sangat sederhana sehingga tidak menunjukkan nilai keindahan.
d.    Chairi anwar merupakan merupakan penyair yang terkenal sehinggan karya-karyanya patut mendapat pujian
e.    Puisi “Selamat Tinggal” mengandung makna yang mendalam jika kita tahu maksud puisi tersebut.
7.    Cermati kutipan berikut!
1)Teater Koma mementaskan kisah klasik kepahlawanan “Sie Jin Kwie”, Jumat malam, tanggal 5 Februari 2010 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. 2)Kisah ini mengambil latar Negeri Cina pada pertengahan abad ke tujuh. 3)Meskipun bertema kepahlawanan, kemasan yang menghibur tetap menjadi cirri khas setiap pementasan Teater Koma. 4) Selain menyajikan drama yang menghimbur , Teater Koma juga sukses memadukan berbagai seni pertunjukkan tradisional tanah air, termasuk wayang. 5) Dibalik kesuksesannya memadukan seni pertunjukkan wayang, pemunculan wayang dalam pementasan ini terkesan sangat dipaksakan.
Kalimat yang berupa kritik dalam paragraph di atas terletak pada kalimat…
a.    1)                                             d. 4)
b.    2)                                             e. 5)
c.    3)
8.    Cermati isi kutipan puisi berikut!
Ketika Sendiri
Ingin lepas saja, jadi kedua
Lari ke sabana, kepadang perburuan
Tinggalkan kemurungan
Berpcu terus ke putaran waktu
Bertaruh terus di perjudian nasib
Lepaskan diri
Dari deruji sel yang menyekap siang
Malam dan hari yang tidak punnya kawan
(Nana Ermawati)

Klimat kritik positif yang sesuai dengan puisi tersebut adalah…
a.    Pilihan kata dalam puisi “Ketika Sendiri” sangatlah biasa, takkan terkesan datar, tidak bermakna dan hanya permainan kata belaka.
b.    Ada hal yang istimewa dan membentuk keunikan dalam puisi “Ketika Sendiri” karna penampilannya tidak sesuai dengan puisi pada umumnya.
c.    Puisi “Ketika Sendiri” tidak menggunakan kata hias, seperti majas, ungkapan pribahasa, atau kata berlambang sehingga tidak memiliki kepuitisan.
d.    Makna puisi “Ketika Sendiri” sangat mudah ditangkap karna bahasanya sederhana, banyak bahasa lugas, dan bahasa sehari yang lajim di gunakan
e.    Gambaran seseorang yang ingin keluar dari masalah dalam puisi. “Ketika Sendiri” sangat hidup dengan penyajian majas dan kata yang berlambang tepat.
9.    Cermatin isi kutipan puisi berikut!
Prosesi
Akan ku bunuh matahari kali ini
Biar tak ada yang
Menjemputmu pagi-pagi
Dan tuntas cintaku setelah subuh

Imam Hidayah
Sumber: Dian Sastro for President, Bentang, Yogyakarta, 2002

Kalimat kritik yang sesuai untuk puisi tersebut adalah………………..
a.    Setiap puisi Imam Hidayah menggunakan bahasa sehari-hari  dan diksi yang kurang sesuai untuk menyampaikan maksud puisi.
b.     Maksud puisi “Prososi” sulit ditemukan oleh pembaca karena menggunakan bahasa kias.
c.     Puisi yang menggunakan bahasa sehari-hari lebih mudah untuk di cerna dan dianalisis oleh pembaca.
d.    Puisi “Prosesi” merupakan salah satu contoh puisi baru karena tidak terikat rima dan bait.
e.    Penyair memiliki kemampuan yang baik untuk menyusun diksi sehingga isi hatinya dapat dituangkan dalam diksi yang sederhana menjadi puisi “Prosesi”
10.  Cermati isi kutipan puisi berikut!
Hamba Buruh
Aku menimbang-nimbang mungkin,
kita berdua menjadi satu:
            Gaji dihiting-hitung,
Cukup tidak untuk berdua.
            Hati ingin sempurna dengan engkau,
Sama derita sama gembira,
             Kepala pusing menimbang-nimbang,
                        Menghitung-hitung uang bagi kita.
            Aku ingin hidup damai tua,
                        Mikir anak istri setia;
            Kalbu pecah merasa susah,
                        Hampa buruh apa dikata.
Sumber: Armaji Pane, ‘Hamba Buruh” dalam S. Takdir Alisjahbana, Puisi baru, Dian Rakyat, Jakarta, 2006
            Kalimat kritik yang negatif yang sesuai dengan puisi tersebut adalah…
a.    Pilihan kata yang digunakan puisi tersebut sangat lugas dan majas yang digunakan kurang.
b.    Puisi tersebut menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah di artikan.
c.    Bahasa yang digunakan penyair dalam puisi tersebut sangat indah dan bermakna.
d.    Arti yng terkandung dalam puisi  terserbut sangat dalam dan menyentuh nurani pembaca.
e.    Meskipun majas yang digunakan sangat sedikit puisi tersebut sangat hidup dan bermakna.

 

Abi Abdul Somad:2008 Aktif dan Kreaktif Berbahasa Indonesia
Intan Pariwarna:2007Detik-Detik Ujian Naional Bahasa Indonesia Program Ipa/Ips
http://sharedsoal.blogspot.com/2011/01/latihan-soal-paket-6-un-bahasa.html

puisi


KEHIDUPAN 

Hati sedih
Terasa bimbang
Hati cerah
Terasa melayang
Hati gundah
Terasa mencekang
Tapi apa jadinya ….
Ketika jantung berhenti
                                    Hidup ini bagaikan deruji besi di tangan
                                    Tak tahu apa yang harus kulakukan
                                    Untukmu
                                    Orang ayng berarti didalam hidupku
                                    Orang yang selalu aku banggakan
                                    Meski hidupku tiada artinya
                                    Kau tetap ku bayangkan
                                    Gundag, sedih, bahagia…
                                    Kau selalu di sampingku